Bunga Kredit mulai :

Image by FlamingText.com
Image by FlamingText.com

Kamis, 14 Mei 2009


LANGKAH STRATEGI MENYONGSONG KEMAJUAN EKONOMI
Beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) telah menyanangkan gerakan Ayo ke Bank. Gerakan Ayo ke Bank dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat untuk lebih mengenal bank dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, BI mengajak masyarakat untuk lebih akrab dengan pelayanan bank-bank di Indonesia.
Gerakan Ayo ke Bank mendapat respon positif, terutama dari bank-bank nasional. Sejumlah langkah telah dilakukan. Sebut saja, seperti dikutip Indonesia Ontime, Bank BNI membuka layanan kas terapung di Kalimantan Selatan. Layanan ini dimaksudkan untuk melayani para pedagang yang biasa menggunakan sungai untuk melakukan transaksi. Sungguh barangkali kita tidak bisa membayangkan, bagaimana sebuah kas layanan sebuah bank, setiap hari hilir mudik menyambangi para pedagang di atas perahu. Tetapi, realitas kondisi alam tampaknya memang mengharuskan kalangan perbankan untuk juga peduli dengan kehidupan para pengusaha kecil sampai ke pelosok Tanah Air.
Masyarakat modern memang sudah selayaknya lebih mengenal transaksi melalui perbankan. Bahkan, transaksi-transaksi bisnis, lebih banyak menggunakan "uang plastik" dan kartu kredit. Masyarakat tidak perlu lagi membawa uang dalam jumlah besar di dalam dompetnya. Bahkan, transaksi sekecil apa pun, sesungguhnya bisa diselesaikan dengan memanfaatkan layanan perbankan.

Dan, sesungguhnya kita telah melihat banyak kemajuan dari Bangsa Indonesia dalam mengenal perbankan. Peranan pemerintah dalam mendorong peranan perbankan untuk mendukung program pembangunan pedesaan, misalnya, dapat dilihat dengan hadirnya banyak cabang bank sampai tingkat kecamatan. Dan, sesungguhnya hampir setiap sektor kehidupan masyarakat sudah dimasuki oleh perbankan di Indonesia.
Kendati demikian, kepercayaan masyarakat terhadap bank memang harus terus-menerus ditumbuhkan. Selain untuk memperkuat pertumbuhan bank sampai ke pelosok-pelosok desa, peranan perbankan dalam mendorong kemajuan perekonomian masyarakat masih sangat dibutuhkan. Sebagai contoh, program-program perbankan dalam mendanai usaha kecil dan menengah, adalah bagian penting dalam strategi pembangunan perekonomian nasional. Kepercayaan masyarakat terhadap bank dan sebaliknya kepercayaan bank terhadap masyarakat diharapkan mampu menumbuhkan kerjasama kedua belah pihak.
Dalam konteks prudential banking atau kehati-hatian perbankan, sesungguhnya me-manage kredit mikro lebih mudah daripada menangani kredit dalam skala besar. Di samping itu, pembinaan terhadap pengusaha kecil-menengah diharapkan tidak hanya dari sisi permodalan, namun juga menyangkut manajemen pemasaran dan keuangannya.
Gerakan Ayo ke Bank dipastikan dalam jangka menengah dan panjang akan berdampak positif pada budaya masyarakat dalam melakukan transaksi ekonominya. Persyaratan administratif perbankan diharapkan tidak akan menjadi ganjalan lagi dalam transaksi antara masyarakat dengan perbankan.
Langkah-langkah strategis untuk membangun relationship perbankan dengan masyarakat memang harus dijalankan, mengingat ada pertumbuhan perekonomian nasional sampai pada tingkat pelosok desa. Sebagai bagian integral pembangunan nasional, bank-bank nasional harus mampu mengantisipasi pertumbuhan sosial dan ekonomi yang tersebar di wilayah-wilayah Indonesia.
Jangan sampai perbankan nasional terlambat mengambil langkah, di mana akhirnya masyarakat lebih mempercayai bank-bank asing pada masa mendatang. Bukankah ada pepatah yang mengatakan "tidak mengenal maka tidak sayang". Begitu juga dengan hubungan perbankan nasional dengan masyarakat--semakin luas jangkauan wilayah yang dimiliki akan semakin besar jumlah masyarakat yang menjadi potensi sebagai nasabah perbankan.
Lebih dari itu, gerakan Ayo ke Bank hendaknya tidak hanya terbatas bagaimana menjadikan masyarakat sebagai obyek bagi perbankan. Akan lebih berarti apabila hubungan perbankan dan masyarakat dibangun dalam kondisi yang lebih familiar--bukankah asas perekonomian nasional Indonesia--adalah asas kekeluargaan. Walaupun, dalam konteks bisnis perbankan--prisip-prinsip prudential banking--harus tetap dijaga. Sebab, hal tersebut berkaitan pula dengan kinerja sebuah bank. Kiranya, tidak salah kalau kita harus tetap menggemakan gerakan Ayo ke Bank, agar masyarakat kita lebih familiar terhadap bank dan menjadi masyarakat yang bank minded.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger
free counters